Kantah Grobogan Serahkan 78 Sertifikat PTSL 2025 kepada Warga Desa Selojari



GROBOGAN - Kantor Pertanahan Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menyerahkan 78 sertifikat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) kepada warga Desa Selojari, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (3/7/2025). 


Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa setempat itu berlangsung kondusif dengan sambutan antusias dari warga yang telah menanti legalitas hak atas tanahnya.


Adapun penyerahan sertifikat dilakukan secara simbolis oleh Anggota Yuridis Tim 2 PTSL Kantah Grobogan, Ririn Yuniastuti. Momen ini juga dihadiri oleh perangkat desa, panitia PTSL, dan tokoh masyarakat.


Ririn menyampaikan, program PTSL merupakan salah satu upaya strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dalam memberikan kepastian hukum atas tanah kepada seluruh masyarakat.


Melalui program ini, kata Ririn, warga Desa Selojari kini tidak hanya memiliki dokumen legal atas tanahnya, tetapi juga mendapatkan kemudahan dalam mengakses layanan keuangan seperti pinjaman usaha dari bank, serta mendukung keberlangsungan program-program pembangunan berbasis agraria.


"Tentunya akan mendapatkan akses yang lebih luas terhadap berbagai layanan ekonomi. Diharapkan, dengan adanya sertifikat tanah ini, warga dapat memanfaatkan tanahnya secara lebih produktif, aman, dan memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat sekitar," kata Ririn.


Ririn menambahkan, program PTSL sekaligus menjadi bukti nyata upaya percepatan pelayanan pertanahan di wilayah Grobogan. Pun demikian dalam rangka menertibkan administrasi pertanahan.


"Warga bisa lebih tenang dalam mengelola tanahnya dan memiliki akses yang lebih luas terhadap peluang ekonomi," ujar Ririn.


Untuk diketahui, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menyatakan bahwa target Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2025 ditetapkan sebesar 1,5 juta bidang. Angka ini lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 3 juta bidang. Hal ini sebagai bagian dari strategi efisiensi dan penyesuaian dengan sisa tanah yang belum terdaftar.


"PTSL tahun ini ditargetkan sekitar 1,5 juta bidang, turun dari 3 juta bidang sebelumnya karena ada efisiensi. Namun, target program reguler akan kita tingkatkan. Saat ini, tanah yang bisa didaftarkan melalui PTSL semakin terbatas karena program ini sudah menjangkau sebagian besar wilayah," jelas Menteri Nusron usai menghadiri acara Pengkajian Ramadan 1446 H, di Auditorium Universitas Muhammadiyah Jakarta, Tangerang Selatan, Kamis (06/03/2025).


Sejak dicanangkan PTSL pada 2016, Kementerian ATR/BPN telah berhasil menyertifikatkan 55,9 juta hektare tanah dengan persentase 79,5% dari total target 70 juta hektare. Upaya penyelesaian akan dilakukan bertahap dari sisa 14,4 juta hektare atau sekitar 20,5% yang belum tersertipikasi dalam beberapa tahun ke depan.


"Dulu kita bisa mencapai 9 juta hingga 11 juta bidang per tahun. Kini, dengan sisa lahan yang makin sulit, kita lakukan secara bertahap. Jika tahun ini terealisasi (sekitar) 1,4 juta bidang, mungkin tahun depan bisa meningkat menjadi 2 atau 3 juta hektare. Dengan pola ini, dalam lima tahun ke depan, kita optimis bisa mencapai target 90% pemetaan dan sertifikasi tanah di Indonesia," ungkap Nusron. (PTT)

أحدث أقدم
Post ADS 1